Jumat, 06 Januari 2012
EKSPLORASI BATIK ALA EDWARD HUTABARAT
Jakarta - Reflections, merupakan tema yang diusung desainer Edward Hutabarat untuk peragaan terbarunya. Bertempat di ballroom Sampoerna Strategic Square (27/07/2011), 100 busana diperagakan dalam merayakan 30 tahun berkarya dari sang desainer.
Dalam konferensi pers yang berlangsung sebelum acara, sang desainer menceritakan pengalamannya dalam melihat proses pengerjaan batik yang dilakukan wanita pengrajin batik di daerah-daerah terpencil. Ia melihat kesabaran seorang wanita mulai dari proses menggambar, menorehkan lilin, hingga mencelup bisa dibilang tak ternilai nilai seninya.
Ia menceritakan proses 'daur ulang' kain batik yang tak terpakai menjadi sebuah karya patchwork yang akan ia tampilkan dalam koleksinya kali ini. Tak hanya itu, ia juga memperkenalkan batik 'Side A-Side B' yang bisa dikenakan dua sisi. Batiknya yang satu ini sebelumnya telah diperkenalkan di Jepang dan mendapat respon yang sangat baik.
Tema Reflections, yang berarti refleksi, sebuah kilas balik perjalanan karir Edward Hutabarat, diterjemahkan dalam koleksi bernuansa resort khas liburan musim panas. Eksplorasi batik pesisiran yakni Pekalongan, Cirebon dan Madura hadir dalam siluet vintage seperti atasan halter, rok A-line hingga hot pants.
Elemen oriental terasa dari kehadiran atasan berkerah cheongsam, namun uniknya ditabrakkan dengan siluet longgar khas kimono Jepang. Warna yang digunakan berbeda dengan batik kebanyakan. Kuat, ekspresif namun memiliki sense of softness yang menunjukkan cita rasa tersendiri.
Bukan Edward Hutabarat jika ia hanya memotong dan menjahit batik sesuai pola rancangan. Ia juga mencetak motif batik ke dalam beberapa kain sutra sifon melambai, sehingga lahirlah gaun malam ultra elegan bernuansa batik yang istimewa.
Aksesori khas liburan terlihat dari munculnya koleksi tote bag kulit warna cerah hingga anyaman rotan yang ditempelkan aplikasi flora. Sepatu wedges bermotif sarung dalam warna cerah membuat para model terlihat begitu jenjang dan nyaman berjalan di atas catwalk kayu dengan backdrop bambu yang disusun menjadi pagar raksasa.
Nadya Hutagalung yang menjadi ikon untuk koleksi ini, menuturkan antusiasmenya kepada wolipop. "Busananya begitu nyaman dan spesial. Wanita mana yang tidak akan tampil cantik memakai batiknya. Saya sangat bangga bisa diajak kerjasama sama dia."
sumber : www.wolipop.com
referensi : http://www.edwardhutabarat.com/
Langganan:
Postingan (Atom)